Langsung ke konten utama

Makalah Eksposisi PB III

MAKALAH
Makalah Ini di Serahkan Untuk memenuhi Nilai Mata Kuliah Eksposisi PB III
Dosen Pengampu Dr. Junior Nathan Silalahi M.Th




Oleh
                                                    Nama                  : Melda Wati Manik
                                                    NIM                    : 201502049
                                                    Semester             : V (Lima )PAK           
                                      Dosen                  :Dr. Junior Nathan Silalahi, M.Th


                                     
                                                       STT IKSM SANTOSA ASIH JAKARTA









C. Ciri-Ciri Guru Palsu ( 2: 10-22).
Tema : Nabi dan guru yang palsu
A.    Latar Belakang
Surat Petrus adalah simon, bersama dengan saudara-Nya Andreas termasuk murid- murid Yesus yang pertama (Mat. 4:17). Setelah ia mengakui Yesus  sebagai Mesias, ia disebut petrus : Dan diatas batu karang  ( Yunani: petra)  ini Aku akan mendirikan  jemaat-Ku. ( Mat.  16:16-18). Juga Yoh.1:42 dimana dipakai nama Aram, yaitu  Kefas yang searti dengan Petrus (orang batu karang). Ia menyangkal Yesus pada saat-saat  pengadilannya,tetapi kemudian  diangkat Yesus Menjadi  gembala kawanan domba Tuhan ( Yoh.21). Ia menjadi  soko guru  jemaat Yerusalem, bersama  dengan Yakobus dan Yohanes ( Gal.2:9;Kis 15:7-11), dan menjadi kepala  pekabaran Injil  kepada orang-orang  Yahudi ( Gal 2:7). Menurut tradisi  ia mati  sebagai  martir ( Syahid) di Roma.
               
A.    Konteks Jauh
 20-22.Bagi mereka adalah lebih baik jika mereka tidak pernah  mengenal. Ini adalah penilaian yang sungguh-sungguh tentang tanggung jawab mengerikan dari mereka yang murtad, dan merupakan peringatan tegas  agar pembaca  surat ini tetap teguh.
10-12 Menurut hawa nafsu menghina pemerintahan Allah. Gambaran yang disajikan adalah orang yang memuaskan diri dengan  nafsu kedagingan dan kekasaran duniawi. Tidak segan-segan menghujat kemuliaan padahal malaikat-malaikat tidak memakai kata-kata hujat. petrus memberikan peringatan terhadap ucapan yang gegabah  dan yang  terlalu yakin, bahkan terhadap kekuatan-kekuatan jahat sekalipun acuannya kepada malaikat sama dengan Yudas 9 yang tampaknya menunjukkan  adanya persaingan di antara Mikhael dengan iblis yang dikisahkan di dalam kitab Assumption of Moses, sebuah tulisan apokrif yang dikenal  dikalangan  orang Yahudi.
Acuan Petrus ini diutarakan dengan hati-hati  sehingga membuat  beberapa pakar yang kritis berpikir  bahwa  disini Petrus sehingga  membuat  beberapa pakar yang kritis berpikir bahwa disini Petrus mengikuti acuan yang lebih rinci dalam Yudas. Bigg berpendapat sebaliknya, dengan berpikir bahwa pernyataan  Petrus cukup untuk maksud  penulisannya, dan bahwa  surat Yudas  ditulis belakangan dan menguraikan  tulisan  Petrus itu. Mereka  menghujat  apa yang tidak mereka ketahui. Kepercayaan mengingatkan kita kepada Kolose 2:18. Ciri Khas dari para  guru  “Kritis”liberal modern  yang paling membuat  orang kagum ialah  kepercayaan mutlak  mereka  pada kesimpulan mereka sendiri, walaupun didasarkan  pada bukti yang sangat lemah, dan mencakup penghapusan ajaran-ajaran yang telah dipelihara oleh gereja  selama berabad-abad.
B. Konteks Dekat
13.Mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau m\ereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.yang dipersoalkan Petrus di sini ialah penyalahgunaan keramah-tamahan  Kristen. Senantiasa senang jika memperoleh undangan  makan. Mereka memanfaatkan saat-saat tersebut  untuk  bermabuk-mabukan sambil tetap memberitakan ajaran palsu mereka. Mereka. Acuan  Yudas  tentang perjamuan makan bersama yang  diadakan oleh orang Kristen dinamakan “perjamuan kasih” (harafiah. “pertemuan untuk berbagi kasih.” (Yudas.12)  merupakan jenis perjamuan yang sangat berbeda.
14-16. Mata Mereka penuh nafsu  zinah.yang dilukiskan adalah kemerosotan moral yang waktu itu terlalu banyak  diizinkan  dikalangan  gereja. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan  mengikuti jalan Bileam.Cukup diketahui bahwa  keserakahan di dalam  mengumpulkan uang dan keinginan untuk memiliki jemaat yang besar dan populer membuat  banyak nabi modern telah meninggalkan jalan yang benar, lalu mengikuti jalan Bileam. Dan bahkan diakalangan  Injili, perhatian  yang berlebihan atas perolehan uang, atau kesembronoan di dalam  memanfaatkannnya, telah  meniadakan hasil karya tokoh-tokoh  mimbar yang sesungguhnya penuh kuasa. Keledai beban yang bisu. Mencegah kebebalan nabi itu. Mengingat hasil yang abadi, kebebalan menyedihkan dari penyalahgunaan semacam itu membuat makhluk yang sederhana sekalipun mengejek  ingatlah  bahwa  keledai beban  itu di izinkan  Allah untuk melihat  malaikat  yang tidak  dapat dilihat  oleh  penglihatan  rabun dari Bileam. “ sang pelihat” (Bilangan 22:25).
17-19 Mata air yang kering.hukuman utama  dari ajaran  palsu  ialah “ liberalisme religius” inilah  yang menyebabkan banyak sekali orang yang lapar secara rohani meninggalkan  kebaktian gereja  yang formal. Gerakan ini akhirnya juga telah  menimbulkan  pengkhianatan terhadap  “liberalisme.” Yang bahkan dilakukan oeleh golongan intelektual. sayangnya tidak berani kembali sepenuhnya kepada  Alkitab.mereka menjanjikan kemerdekaan padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan. Teolog-teolog dari  setengah  abad  yang lalu telah  banyak meminum  anggur beracun berupa kemerdekaan dari kewenangan Alkitab dan bukan kewenangan Allah. “hal  terburuk  yang dapat terjadi  kepada Allah  ialah tetap bertahan. sedangkan dunia sedang bergerak  ke arah  demorkrasi. Dia  pasti  akan diusir  sedangkan dunia sedang bergerak  ke arah  demokrasi.  Dia  pasti akan diusir  dari tahta seperti  raja yang  lain  mengatakan. “kita tidak lagi  memproleh patokan-patokan etika kita dari sumber-sumber yang sudah  mapan. Apakah  Gereja, Negara, keluarga, konvensi,atau sistem Filsafat Tertentu.” Dewasa ini bangsa Amerika menghadapi  suatu panen besar dari meningkatnya kejahatan dan kebrutalan.Para Guru  palsu yang dilukiskan oleh Petrus sebetulnya adalah contoh dari belenggu rohani.(Yoh.8:34).
 “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat (2Petrus 2:1-13). Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda”“Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu”: guru-guru palsu punya banyak pengikut. Mereka sangat populer. Bandingkan ini dengan jalan sempit yang memimpin kepada hidup. Tidak banyak orang yang akan menemukannya, hanya sedikit saja.
“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya” ( Matius 7:13-14).
Fakta bahwa seseorang itu guru yang populer tidak selalu berarti bahwa ia juga adalah guru yang benar. Mungkin saja ia adalah seorang guru palsu dan kepopulerannya diperoleh hanya karena: ia menawarkan kepada banyak orang jalan masuk yang lebar dan cara yang mudah dan banyak orang menyukai jalan ini sehingga mereka pun mengikutinya.
Lebih jauh lagi, sebagaimana dikatakan oleh Petrus: “karena mereka, Jalan Kebenaran akan dihujat”. Hanya ada satu-satunya Jalan Kebenaran, dan jalan itu adalah “jalan sukar yang menuju kepada kehidupan”. Jalan itu adalah jalan melalui pintu yang sempit.
Dikatakan bahwa karena guru-guru palsu itu, Kekristenan yang sejati dan murni akan dihujat. Mungkin diberi cap “agama”, “legalisme” dll sebagai kebalikan dari “kemerdekaan” dan “kasih karunia” (tetapi kasih karunia yang murah dan palsu dan bukan kasih karunia yang sesuai dengan Firman Allah) yang dijanjikan oleh guru-guru palsu ini. Dunia yang tertipu oleh para penipu ini lalu berpikir bahwa mereka adalah orang-orang kristiani, akan mengambil kesimpulan yang salah tentang kekristenan secara keseluruhan, sehingga menyebabkan Jalan Kebenaran kembali dihujat. Petrus kemudian melanjutkan:
 “Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan. Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.” ( 2Petrus 2:18-19).
“Kemerdekaan” adalah janji utama yang mereka jual, namun janji-janji mereka adalah janji-janji yang palsu, karena mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan! Tetapi, mengapa mereka melakukan hal ini? Apa motif mereka? Kembali Petrus memberi kita jawabannya:
“Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka.” (2 petrus 2:3)
Terjemahan kuno dalam KJV (King James Version) sangat tepat menerjemahkan bagian yang digarisbawahi di atas dari teks bahasa Yunaninya. Versi-versi yang lebih baru menerjemahkannya dengan “mencari keuntungan dari kamu”, yaitu dengan memadankan kata kerja Yunani “emporeuomai” dengan “mencari keuntungan”. Namun makna kata kerja ini bukan mencari keuntungan tetapi lebih “memperdagangkan, memperjualbelikan, menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan” (Kamus Strong). Dengan kata lain, salah satu sifat guru palsu adalah serakah dan dalam keserakahannya itu, ia menjadikan umat Allah sebagai barang dagangannya. Saya tidak tahu dengan Anda, namun bagi saya, ini berbicara tentang volume! Apakah Anda pernah mendengar tentang “pengkhotbah” yang berhasil mengumpulkan pendapatan teramat besar (termasuk di dalamnya rumah mewah, pesawat jet, mobil-mobil mewah, gaji besar, dan lain-lain) yang kesemuanya didapat dari hasil “berkhotbah”? Saran saya: larilah darinya! Anda tidak perlu mendengar apa-apa lagi dari pengkhotbah seperti itu. Ini adalah buah dari seorang guru palsu yang serakah yang telah menjadikan umat Allah sebagai barang dagangan (memeras “uang persembahan” dari mereka, menjual buku-buku berisi kebohongan (banyak di antaranya ditulis oleh penulis bayangan (dituliskan oleh orang lain yang dibayar), mengadakan konferensi dan memberi “nasihat” yang dibayar dengan harga yang mahal. ”Dari buahnya kamu akan mengenal mereka” kata Tuhan dan keserakahan adalah buah yang pasti dihasilkan oleh seorang guru palsu, yang jika tidak kita hindari akan membahayakan diri kita sendiri!
Ternyata, guru-guru palsu serakah yang “menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus” (Yudas 1:4) bukan satu-satunya jenis guru palsu yang ada. Ada satu jenis lagi, dan guru palsu jenis ini telah mewabahi jemaat-jemaat di Galatia dan juga bekerja secara aktif di jemaat-jemaat lainnya. Apa ajaran mereka? Mereka mengajarkan bahwa orang-orang kristiani harus melakukan Hukum Taurat Musa (lihat kitab Galatia), bahwa mereka harus berpantang makanan tertentu (Ibrani 13:9), bahwa mereka tidak boleh menikah (1 Timotius 4:1-4), bahwa mereka harus “memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun” (Galatia 4:10), bahwa mereka harus beribadah pada malaikat (Kolose 2:18) dan bukan kepada satu-satunya Allah melalui Tuhan Yesus Kristus, bahwa mereka membutuhkan pengantara yang lain selain satu-satunya “pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (1 Timotius 2:5), dll. Mereka yang mengkhotbahkan hal-hal ini adalah guru-guru palsu yang melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh guru-guru palsu jenis pertama: mereka sama-sama menyesatkan orang agar menyimpang dari ajaran Firman Allah yang benar, kali ini dengan “berpura-pura merendahkan diri” dan bersikap “sombong dengan pikiran-pikirannya yang duniawi dan membangga-banggakan penglihatan-penglihatannya yang khusus” (Kolose 2:18).
Jadi, guru-guru palsu muncul dalam dua ekstrem berbeda: satu ekstrem berupa penyalahgunaan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu dan esktrem yang lain berupa legalisme  dan mempraktikkan sambil berpura-pura merendahkan diri hal-hal yang tidak pernah Allah maksudkan. Kita perlu berwaspada terhadap keduanya.
Untuk menutup bagian ini, saya ingin menambahkan klarifikasi berikut: meskipun seorang guru palsu mengacaukan Firman Allah, dan menyalahgunakannya untuk tujuan-tujuan yang egois, bukan berarti seorang kristiani yang melakukan kesalahan dalam mengajarkan Firman Allah adalah seorang guru palsu.
Penerapan  : Sebagaimana Yakobus katakan:
           “Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal ( Yakobus 3:1-2a).


Kesimpulan “Kita semua bersalah dalam banyak hal”, kata Yakobus merujuk kepada para guru, termasuk dirinya. Melakukan kesalahan dalam mengajarkan Firman Tuhan tidak selalu berarti seseorang itu seorang guru palsu. Karena bila demikian, tentu kita semua adalah guru palsu, karena menurut Yakobus, kita semua bersalah dalam banyak hal. Kebenarannya adalah bahwa kita semua sedang belajar dan semakin kita banyak belajar, kita mungkin perlu untuk berubah dan mengajar secara lebih akurat apa yang pernah kita ajarkan sebelumnya. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena Ia tidak menunggu hingga kita semua mencapai kesempurnaan untuk dapat memakai kita. Jika Ia melakukannya, Ia tentu masih terus menunggu. Seorang guru palsu bukan seseorang yang, di dalam ketulusan dan rasa hormatnya terhadap Firman Allah, melakukan kesalahan dalam mengajarkan Firman itu. Kesalahan yang dilakukan seorang guru palsu itu “bukan sekadar kesalahan”. Itu sesuatu yang jauh lebih besar. Memang ada perbedaan yang sangat besar antara melakukan ”sekadar kesalahan” dengan: “menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu” (Yudas 4), atau “berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka” (Kisah Para Rasul 20:30), atau “karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka” (2 Petrus 2:3). Orang yang melakukan “sekadar kesalahan” bukanlah seorang guru palsu, tetapi ia adalah seorang murid yang perlu untuk memperbaiki pesan yang disampaikannya (contohnya dalam hal ini adalah Apolos dalam Kisah Para Rasul 18: pesan atau khotbah yang disampaikannya tidak 100% tepat, tetapi kepadanya kemudian dijelaskan apa yang tepat). Sedangkan yang benar-benar merupakan guru palsu adalah seorang serigala berbulu domba, seorang yang memanfaatkan dan menyesatkan umat Allah demi keuntungannya sendiri. Kita pikir guru-guru palsu pastilah mereka yang berada di luar iman, tetapi tidak selalu demikian. Beberapa dari mereka adalah orang-orang yang sekalipun memulai di dalam Tuhan, mereka kemudian murtad. Sebagian besar dari 2 Petrus 2 berbicara tentang mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah sejarah gereja asia

MAKALAH Dosen Pengampu Dr. Yonas Muanley M.Th Oleh                                                     Nama                  :  Melda Wati Manik                                                     NIM                    :  201502049        ...

Ringkasan DOGMATIKA I

D O G M A T I K A  I (TEOLOGI   SISTEMATIKA) Introduksi Teologi Sistematik Kata sistematik berasal dari kata Yunani “sunistano” yang artinya “ berdiri bersama-sama” atau ‘untuk mengatur’. Jadi teologi sistematik menekankan pensitematik teologi. Chafe r mendefisikan, yang dikutif Oleh Paul Enns memberikan definisi teologi sistematik ; sebagai mengoleksi, menyusun secara ilmiah, membandingkan, mendemonstrasikan, dan mempertahankan semua fakta dari sumber mana pun yang berkaitan dengan Allah dan karya-Nya. Dogmatika kadang-kadang dibingungkan dengan teologi sistematik, sehingga ada beberapa karya teologi sistematik yang baik diberi judul “Teologi Dogmatik”. Teologi sistematik biasanya dimengerti sebagai studi yang menunjuk pada system kredo yang dikembangkan oleh suatu denominasi atau gerekan teologi tertentu. Kata dogma berasal dari kata Yunani dan Latin, yang berarti “hal yang dipegang sebagai suatu opini” dan juga bisa menunjuk pada “suatu doktrin ata...

Laporan Bacaan Dogmatika III

Laporan Bacaan Nama                                                 : Melda Wati Manik Semester                                             : III Mata Kuliah                                      : Dogmatika III Dosen                            ...