ZAKARIA
4:1-14.
TEMA : Kuasa Allah akan Mewujudkan
RencanaAllah.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ZAKHARIA
“
Zakharia
Artinya Yah (Weh) sudah mengingat, yang merupakan intisari amanatnya kedua, Yeruya, hampir tidak ada bukti yang menunjukkan
adanya program pemulihan Perjanjian yang telah di janjikan Allah kepada
Yerusalem. Sifat mementingkan diri sendiri, melumpuhkan semangat gotong royong
dalam masyarakat. Sebagai tanggapan terhadap keadaan yang mencemaskan ini,
Allah membangkitkan suara dua orang Nabi Yaitu Zakharia dan Hagai.
Zakharia
Melayani pada tahun 520-518 Sebelum Masehi. Dalam tahun pertama raja Koresy yang agung dari persia, dikeluarkan
semacam keputusan untuk mengembalikan
orang Yahudi yang yang terbuang di
kerajaan babel ke Negerinya. Zerubabel anak dari Sealtiel dan ahli waris resmi dari raja Daud, yang memimpin
rombongan ini dalam perjalanan pulang ke negeri mereka.Raja ini juga memberi
izin untuk membangun Bait Allah kembali. Namun, respon yang diberikan bangsa Israel
untuk rencana pembangunan tersebut tidak
seperti yang diharapkan oleh Nabi Zakharia dan Hagai, sehingga Zakharia dan
Hagai berusaha untuk menggerakkan bangsa
itu untuk memperbaharui aktivitas, dan lapangan Bait suci yang disiapkan. Kedua
Nabi ini berusaha merangsang semangat kerja orangYahudi yang sudah kendur Bait
suci diselesaikan pada Tahun ke enam Darius.
Nabi
Zakharia bernubuat bersamaan waktunya dengan Nabi Hagai ( sekitar tahun 520 SM). Mereka berdua
diutus untuk melayani kelompok bangsa Isael yang telah kembali dari pembuangab di Babel yang berada dikota Yerusalem dan
sekitarnya.
Jika pemberitaan Hagai lebih banyak memberikan teguran
dan dorongan langsung ( Foretelling)
agar pembangunan Bait Allah dilanjutkan, maka Zakharia menyampaikan tentang penglihatan-penglihatan-Nya
mengobarkan semangat bangsa israel untuk memangun kembali bait Allah. Kitabb ini merupakan kitab yang
paling panjang dari antara kitab-kitab nabi-nabi kecil. ( 14 Pasal). Dan banyak
dikutip dalam PB, maka Nubuat-Nubuat-Nya tentang Kristus,sehingga kitab ini
dikatakan buku PL yang “paling Mesianis.” Selain itu kitab juga limpah dengan Nubuat-Nubuat tentang Eskatologis.
1.
Nama
BAB
II
PEMBAHASAN / ISI
Ayat
1. “Datanglah kembali malaikat berbicara
dengan Aku” Ini menunjuk panduan malaikat ( lihat 1:9, 19;2;3; 4:1, 4, 5:5, 10;
6:4) panduan -panduan dan penafsiran malaikat-malaikat ini umum dalam sastra apokaliptik
( Lih. Yeh. 8:23; 40:34; dan 7: 16; 8:16, 17). Dan sebagaimana penglihatan dalam pasal 3
dimaksudkan untuk membesarkan
hati Yosua, demikian pula
penglihatan pada pasal ini dimaksudkan untuk menguatkan Zerubabel.
Pemimpin-pemerintah ini berulang
kali dihalangi upaya-Nya untuk membangun Bait Allah.
Ayat
2a. “ Apa yang engkau lihat? “ Kata Ibrani ini “Melihat” adalah sebuah penanda sastra untuk sebuah
penglihatan baru.
Ayat
2b. “ Kandil” adalah kata ibrani
Menorah, yang secara harafiah adalah
“Lampu” ada dua preseden bait suci. (1) Kel. 25:31-40; Bil. 8:1-4,
sebuah kandil di dalam kemah suci yang memiliki tujuh cabang dan (2) I
Raja-Raja 7:49, sebuah kandil di Bait Suci Salomo yang memiliki sepuluh cabang.
Namun demikian, penglihatan ini bisa berupa jenis kandil yang berbeda.
Penjabarannya tidak cocok dengan menorah dari bait suci.
Ayat
3-5. “ Pohon zaitun.” Lampu ini dibahan
bakari dengan minyak zaitun.
Sehingga ini secara simbolis adalah dua
sumber penerangan, kekuasaan, dan penyediaan YHWH yang berlimpah ( lih. Ayat
11-14) kedua simbol yang sama ini, lampu
dan pohon zaitun juga digunakan dalam ( Wahyu 11:3).
Ayat
6a. “ Zerubabel” Ada beberapa informasi mengenai Zerubabel, yaitu
1.
Silsilanya
a. Bin
Sealtiel ( Lih. Ezra 3:2,8; 5:2; Neh.
12:1; Hagai 1:1).
b. Anak Pedaya
( Lih 1 Taw. 3: 17-19), seorang sahabat
dengan Sealtisiel.
2.
Hubungannya dengan Sesbazar
a. Keduanya garis keturunan Daud ( lih Ezra 1:8).
b. Keduanya
adalah Gubernur Yehuda yang ditunjuk
oleh istana persia.
c. Keduanya terlibat
dalam pembangunan kembali bait Allah
bait Allah ( Lih. Ezra 5: 14-16).
Ternyata
Dia adalah cucu dari Raja keturunan
Daud yang diasingkan yaitu Yoyakhim ( Ezra 3:2; Mat. 1:12) Ia
dilahirkan dan dibesarkan dipengasingan.
Dia menjadi suatu lambang
( Hagai 2:23) kepemimpinan Yahudi
keturunan Daud yang dipulihkan (2 Sam7), tetapi Ia tidak
pernah menjadi raja dan Dia
diteruskan oleh keluarga Daud. Tugas utamanya adalah membangun Bait suci yang kedua. Dia biasanya
disebutkan dalam kaitannya dengan Yosua
( benik imam besar yang diasingkan).
Ayat
6b). “ Bukan dengan bukan dengan
Kekuatan.” Ini adalah istilah Ibrani
yang biasanya menunjuk kepada kekuatan fisik manusia, meskipun itu
sering menunjuk pada dukungan
meimpah Allah kepada Mereka yang membutuhkan dan setia. Disini ini bersejajar dengan
kekuatan Usaha, kemampuan dan keceridkan manusia tidak mampu menggenapi
renacana Allah. Hanya kuasa Tuhan yang dapat mencapai kehendak-Nya tetapi ia memilih untuk menggunakan perantaraan manusia.
Ayat
6c. “ Melainkan dengan roh-Ku.” Ini adalah sebuah cara PL untuk berbicara tentang kehadiran
dan kausa Allah. Ini sering
dipahami sebagai kekuatan aktif dari
Firman dan kehendak Allah ( Mis Bil. 11:17; Yes. 63:11;
Neh. 9:20). Dari hal ini berkembang konsep kekuasaan dan kehadiran
Allah untuk mengatasi semua hambatan politik, spiritual, dan fisik.
Hanya
tindakan Ilahilah yang bisa meggenapi janij-janji Allah. Ada kemungkinan
bahwa berhubung kedua pohon Zaitun yang dibahas dalam ( Ayat 11-14), bahwa disini minyak itu sendirilah yang
sedang dibahas. Jika demikian, maka roh
di identifikasikan dengan minyak. Sebuah minyak urapan khusus digunakan untuk melantik pemimpin
kejabatannya (Imam, Raja). Roh adalah pelaku dari pemberdayaan
pelayanan.
Ayat
7a. “ Siapkah engkau gunung yang besar ?” kata ganti ibrani ini mungkin saja
“apa.” Gunung adalah sebauh
metafora untuk hambatan : fisik,
pribadi, dan spiritual ( yes. 40:4; 41:15;45:11). Dan menunjuk pada Samaria (
Ezra 4) atau kepada kepastian orang
Yahudi ( Hagai).
Ayat
7b. “ bagus sekali batu ini !” istilah Ibrani
ini digunakan untk penekanan. Ini juga digunakan dalam (12:10)
unutk kasih karunia atau dukungan Allah. Ini mungkin juga menunjuk pada berkat
Allah terhadap Bait Suci
yang dibangun kemabli ( Ezra 3:10-11).
Istilah
Ibrani ini juga bisa berarti “ indah”
tidaklah pasti apakah ini merupakan penegasan tentang Allah atau tentang
pekerjaan Allah.
Ayat
8. Ayat ini menjelaskan bahwa Wahyu ini berasal dari Allah bukan Zakharia.
Ayat
9. “ Tangan Zerubabel telah meletakkan
dasar Rumah ini menyebabkan kontroversi
ketika seseorang membandingkannya dengan Ezra 5:16 dan 3:6 Ada beberapa kemungkinan
solusinya, Yaitu :
1. Sesbazar dan Zerubabel
adalah orang yang sama.
a. Keduanya
pangeran dari yehuda.
b. Keduanya
disebut gubernur.
c. Keduanya kembali
dari pembuangan di Babel ke
Yerusalem.
d. Keduanya
memeperbaiki dan memulihkan mezbah
korban, tetapi bukn bait Suci itu
sendiri.
2. Sesbazar
memperbaiki dan memulihkan mezbah korban, dan dimulai dikemudian hari
oelh Zerubabel.
Ayat 10a. “ Sebab siapa yang
memandang hina. Peristiwa-peristiwa
kecil.” Beberapa berespekulasi bahwa Zakharia ( atau para pemimpin lainnya).
Diambil menjadi tawanan sebagai
seorang pemuda dan sekarang telah
tua. Dia ingat Bait suci Salomo yang mulia, dan bait suci
yang kedua ini adalah cukup sederhana dibandingkan
dengan apa yang itu. Perbedaan ini agak mengecilkan hati orang-orang ( Ezra 3: 12; Hag. 2:3).
Ayat 10b. “ Batu pilihan dengan Zerubabel.” Batu pilihan ini
adalah kata mazemuk dari “batu” dan “timah” ( 2 Raja-Raja 21:13); Amos
7:7-8), yang merupakan sebauh
metafora bangunan yang sering digunakan untuk penghancuran ( Mis. Yes.
34:11), namun dalam konteks ini,
untuk membangun kembali. Batu ini telah berada ditangan Tuhan ( Yaitu pengasingan), tetapi kekuatannya untuk maksud tujuan-Nya ( LIH. Ayat 6).
Ayat 10c. “Mata Tuhan.” Ini adalah sebuah ungkapan Antromorfosis Allah mengetahui
segala sesuatu dan menginginkan Yehuda
dan Yerusalem dibangun kembali Dan makmur.
Namun demikian, bangsa-bangsa
disekitarnya dihakimi.
Ayat 10c. Menjelajahi
seluruh Bumi.” Ini adalah kata Ibrani “ Rentang” kata ini digunakan dalam
beberapa pengertian, yaitu :
1. Untuk
berkat Tuhan ( 2 Taw 1:9).
2. Bagi
mereka yang mencari Allah ( Amos 8: 12; Dan 12:4).
3. Untuk
mencari yang saleh ( Yer. 5:1).
Pengetahuan Allah digambarkan oleh
kuda-kuda ( pasal 1) dan kereta (pasal
6) yang berpatroli diseluruh bumi ( yaitu terbentang keseluruh dunia).
Ayat 11a. “ Apakah Arti.” Dalam Kalimat ini kita dapat
memahami bahwa Nabi tersebut meminta malaikat untuk mengartikan
penglihatan itu.
Ayat 11b. “ Kedua pohon
Zaitun. Dari konteks, baik sejarah dan Alkitab, mereka mewakili Zerubabel dan Yosua, yang mewakili dua aspek dan
pribadi dan karya, administrasi/kerajaan dan pengorbanan/keimanan Mesias.
Ayat 12a. “Kedua dahan
pohon Zaitun.” Istilah Ibrani “dahan” ini secara harafiah adalah “bulir gandum”
(Kej. 41:5; Yes. 17:5) dari ide ini “ menjatuhkan`” Namun demikian, dalam
konteks ini hal ini menunjuk pada cabang Zaitun yang mengandung bauh Zaitun.
Ayat 12b. “ Pipa.” Kata
ini digunakan hanya disini dalam PL kemungkinan ini adalah cabang-cabang pohon
Zaitun yang sarat buah. Tampaknya ini merujuk pada dua buah pohon zaitun yang
memebrikan minyak untuk tujuh cabang tersebut melalui
saluran atau pipa emas ini.
Ayat 12c. “ Pipa Emas
atau cairan Cairan Emas.” Istilah Ibrani
yang sama “ Emas ini muncul dua kali
dalam ayat ini. Yang pertama menunjuk pada saluran yang dilalui aliran minyak. Penggunaaan yang
kedua tampaknya berhubungan dengan warna dari minyak zaitun itu sendiri. Yang
adalah kecemasan.
Ayat 13. “ Tuanku. “
ini adalah istilah panggilan normal dari Zkaharia ( adoni) kepada pandu
malaikat ( 1:9,19;4:4,5,13).
Ayat 14a. “Kedua orang
yang diurapi.” Kata Ibrani “ Yang diurapi, yang merupakan kata untuk
“ minyak segar,” tidak dipergunakan
untuk pengurapan seremonial. Kata ibrani lain yang digunakan untuk
upacara pengurapan dalam PL, sehinggan Frasa harafiahnya “Anak-anak minyak
segar” tidak memiliki konotasi orang-orang yang diberkati atau kemakmuran yang menetukan makna. Yosua dan Zerubabael keduanya
adalah instrumen Allah untuk menyelesaikan tugas temporal ( membangun
kembali Bait Allah) dan menjadi suatu
simbol eskatologis dan Mesias yang datang
sebagai seorang Imamat Rajani ( Kej. 14).
Ayat14b. Tuhan seluruh
Bumi .” Zakharia telah membangunkan
istilah adon untuk memanggil pandu malaikat, tetapi disini dan di 6:5
itu menunjuk kepada YHWH, sang pencipta, penopang, penyedia, dan kekasih
dari semua ciptaan ( Yos. 3:11, 13; Maz.
97:5; Mikha. 4:13).persisnya hal dimensi universal dari karakter Tuhan inilah yang mensyaratkan Yerusalem
dan bait Allah untuk dipulihkan, karena Mesias akan datang dari
orang-orang dan bangsa Yahudi,rencana penebusan Allah mencakup bangsa-bangsa
lain, yang pasti mengejutkan Hagai dan
kepemimpinan Yahudi ( mis. 9:7, 10;14:16).
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gambaran
pelita yang begitu banyak yang dimiliki
melalui saluran dahan kedua pohon zaitun itu memberi gambaran tentang peran
Zerubabel dan Yosua dalam menyalurkan
kuasa roh Allah supaya Bait Allah menjadi terang di tengah Israel dan bangsa-bangsa. Pasal
sebelumnya menyoroti Yosua, yang disucikan ( 3:4) dan dikaitkan dengan penghapusan dosa
seluruh bangsa ( 3:9). Pasal kita menyoroti
peran Zerubabel sebgai pemimpin.Dia telah meletakkan dasar dan akan
meletakkan bagi utama, dan seluruh umat
ikut dalam jejaknya. Jelas bahwa kedua peran ini tidak bisa dilakukan kuasa mereka sendiri. Namun, sebagai
pemimpin mereka berperan besar dalam
penyaluran kuasa Allah itu.
Jika
penggenapan pertama nubuatan ini terjadi pada tahun 516 SM, ketika
pembangunan selesai,penggenapan utama
dapat dilihat dalam kristus. Dia Imam Besar
dan raja yang diurapi oleh Roh Kudus untuk menghapus dosa dan mendirikan Bait
Allah dalam tiga hari. Hal itu berdampak pada implikasinya bagi kita Roh Allah yang
dalam pengertian LAI
dipahami oleh Zakharia sebagai
kuasa Allah seperti angin, sehingga ditulis dengan “r” kecil, kita pahami
sebagai Roh Kudus, yang berkuasa dalam Yesus dan sekarang berkuasa bukan hanya
dalam para pemimpin tetapi dalam semua orang
yang berada di dalam Yesus. Pembangunan Bait Allah sebagai pusat ibadah
dan pengajaran dilihat sekarang bukan dalam gedung melainkan dalam pemangunan
jemaat. Melalui penggunaan karunia-karunia Roh seluruh tubuh Kristus akan
dibangun bersama ( seperti Efesus 4)
Jadi,
semboyan dalam a.6 merujuk pada perwujudan Allah dalam rangka mengadakan umat
yang beribadah kepada-Nya. Sekarang Hal itu mencakup penginjilan ke luar dan
ke-dalam, dan seluruh pembinaan jemaat. Dalam pembahasan yang mengangkat
akhir-akhir ini tentang caranya, jangan sampai metode mulai menjadi lebih
penting dari pada kausa Roh sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
1. ALKITAB
LEMBAGA INDONESIA ( LAI)
2. BUKU
TAFSIRAN PERJANJIAN LAMA
3. BUKU
BAHASA IBRANI
Komentar
Posting Komentar